Para pembaca yang dirahmati Allah Ta’alaa
Saat berbuka puasa merupakan saat yang dinantikan oleh mereka yang berpuasa, namun jangan lupa untuk membaca doa supaya puasa dan makanan kita mendatangkan keberkahan.
Doa setelah melaksanakan beberapa ibadah memiliki pengaruh yang sangat besar dalam syari’at seperti doa setelah melaksanakan shalat-shalat dan manasik haji, demikian juga termasuk puasa Insya Allah, apalagi Allah Ta’alaa telah menyebutkan ayat anjuran berdoa diantara ayat-ayat puasa yaitu firman-Nya:
قوله تعالى : ( وإذا سألك عبادي عني فإني قريب أجيب دعوة الداع إذا دعان فليستجيبوا لي وليؤمنوا بي لعلهم يرشدون ) البقرة / 186
[QS Al-Baqarah:186]
Ayat diatas menunjukkan pentingnya berdoa dibulan mulia ini.
Ketahuilah bahwa orang yang berpuasa kemungkinan besar doanya dikabulkan Allah Ta’alaa sebagaimana disebutkan di dalam hadits:
[ثلاث دعوات لا ترد : دعوة الوالد ودعوة الصائم ودعوة المسافر]( صحيح).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ((ada tiga doa yang tidak ditolak: doanya orang tua, doanya orang yang berpuasa dan doanya musafir))
HR Al-Baihaqi dari haidtsnya Anas radhiallahu anhu marfu’ (3/345) dan
dishahihkan oleh Syeikh Al-Albani rahimahullah dalam Mukhtashar
Silsilah Shahihah (4/406 no:1797).Beliau mengatakan: hadits ini ada beberapa penguat dengan lafal yang beragam diantaranya: disebutkan “doanya yang terzalimi” sebagai ganti “doanya orang yang berpuasa”, diantaranya:
(ثلاثة لا ترد دعوتهم : الصائم حتى يفطر والإمام العادل ودعوة المظلوم) . أخرجه أحمد وغيره وصححه ابن حبان.
Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam bersabda: ((ada
tiga orang yang doa mereka tidak ditolak oleh Allah: orang yang
berpuasa sampai dia berbuka, pemimpin yang adil, dan doanya orang yang
terzalimi)) HR Ahmad dan yang lainnya dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban. Adapun diantara doa yang diriwayatkan untuk diucapkan ketika berbuka puasa adalah:
وعن معاذ بن زهرة قال : إن النبي صلى الله عليه وسلم كان إذا أفطر قال :" اللهم لك صمت وعلى رزقك أفطرت " فقد رواه أبو داود ( 2358 ) وهو حديث مرسل ، فهو ضعيف ، ضعيف أبي داود (510 ) للألباني .
Syeikh Al-Albani mengatakan: hadits lemah sanadnya disamping karena mursal juga perawinya Muadz bin Zahrah majhul (tidak dikenal) Lihat Irwaul Ghalil (4/38).
Ada riwayat yang lebih shahih yang menjelaskan tentang doa berbuka puasa:
قال عمر : " كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا أفطر قال : " ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله " .
رواه أبو داود ( 2357 ) والدارقطني ( 25 ) ، وقال ابن حجر في " التلخيص الحبير " ( 2 / 202 ) : " قال الدارقطني : إسناده حسن " .
Dari Umar radhiallahu anhu berkata: “dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila berbuka puasa mengucapkan:رواه أبو داود ( 2357 ) والدارقطني ( 25 ) ، وقال ابن حجر في " التلخيص الحبير " ( 2 / 202 ) : " قال الدارقطني : إسناده حسن " .
(Dzahaba dzoma’ wab tallatil ‘uruuq wa tsabatal ajru Insya Allah”
Artinya: “telah hilang rasa haus dan telah basah kerongkongan dan telah tetap pahalanya Insya Allah”
HR Abu Dawud (2357) dan Ad-Daruquthni (25), Ibnu Hajar berkata dalam kitabnya “At-Talkhis Al-Habir” (2/202): (Ad-Daruquthni berkata: sanadnya baik).
Hadits diatas lebih utama diamalkan dari pada sebelumnya karena derajatnya lebih baik.
Secara dhahirnya hadits ini dibaca saat sudah mulai berbuka puasa bukan sebelumnya. Wallahu A’lam.
(ar/voa-islam.com)